Kegiatan Exchange and Study Program on "Universal Health Coverage and Hospital Accreditation Program Realization" memasuki hari pertama (25 November 2013). Paparan mengenai gambaran pelaksanaan Universal Health Coverage
(UHC) di Thailand dipilih sebagai materi pembuka pada hari pertama ini.
Selain itu, Dr. Suwit Wibulpolprasert selaku pembicara juga
menyampaikan paparan mengenai layanan kesehatan yang bermutu dalam skema
UHC di Thailand.
"Universal (health, red.) coverage
tidak hanya menyentuh satu aspek. Tidak hanya seperti melakukan
apindektomi pada apendisitis," tegas Dr. Suwit memulai paparannya. UHC
perlu didukung juga dengan akses, dana dan kualitas. UHC juga harus
cocok dengan budaya masyarakat dalam sebuah wilayah cakupan. Dalam
pelaksanaan UHC, diakui Dr. Suwit, tidak akan mulus-mulus saja. Selalu
ada tantangan terutama dalam aspek geografi sumber dana dan kualitas
layanan.
Dalam implementasi UHC, selain
dibutuhkan pengembangan infrasturktur, dibutuhkan pula orang-orang yang
bersedia bekerja sepenuh hati untuk memberi pelayanan yang berkualitas.
Orang-orang tersebut perlu dibangun motivasi dan passionnya
untuk memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat. Di Thailand,
orang-orang semacam ini dapat ditemui misalnya pada health center di
area pedesaan. Health center adalah fasilitas kesehatan setara
balai-balai pengobatan di Indonesia. Orang-orang ini dapat berupa tenaga
kesehatan maupun non kesehatan yang dilatih untuk memberi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat desa.
Pada tahun 2010, data menunjukkan bahwa kunjungan ke health center
di Thailand mencapai 54%. Data ini lebih tinggi dibanding pada tahun
2000 yang hanya mencapai 46,1%. "Ini dapat terjadi karena kita
berinvestasi besar untuk pengembangan infrastruktur health center,"
terang Dr. Suwit. Kunjungan masyarakat Thailand yang semakin meningkat
ke health center, mengindikasikan bahwa aspek kemudahan akses
layanan kesehatan dalam UHC semakin tercapai. Selain itu, pemerintah
Thailand juga mempersiapkan kader-kader tenaga kesehatan dengan membuka
lowongan tenaga kesehatan untuk bekerja di pedesaan dan menyekolahkan
putra daerah di fakultas-fakultas kesehatan. Nantinya, putra daerah ini
diminta untuk mengabdi sebagai tenaga kesehatan di daerah asalnya dan
pemerintah menyediakan insentif yang memadai sebagai bentuk dukungan.
Di Thailand, rata-rata health center di desa memiliki 2-6 perawat yang melakukan task shifting. Para perawat ini memiliki tanggung jawab untuk melayani 2000-5000 populasi. Di daerah pedesaan juga terdapat rural comunity hospital atau setara Puskesmas di Indonesia. Rural comunity hospital
ini memiliki 2-8 dokter yang mengurusi 30-100.000 populasi. Selain
tenaga kesehatan, di health center ini terdapat pula tenaga non
kesehatan. Tenaga-tenaga non kesehatan ini umumnya membantu untuk aspek
promosi kesehatan.
Dalam survey yang dilakukan pemerintah
terkait kepuasan penerima manfaat (pasien, red.) dan provider (tenaga
kesehatan, red.) UHC dalam periode 2003-2012, diketahui bahwa kepuasan
penerima manfaat UHC semakin meningkat. Sedikit berbeda dengan tingkat
kepuasan provider yang cukup fluktuatif karena jasa mereka dihargai
sebatas plafon pemerintah. "Tapi ini dapat diakali dengan pemberian
insentif yang memadai dari pemerintah bagi dokter yang mau bertugas di
daerah terpencil," terang pria yang menjabat sebagai Penasehat Senior
dalam Kontrol Penyakit di Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand ini.
Sebagai penutup paparan, pria bertubuh
jangkung ini memberikan sedikit masukan bagi negara-negara yang baru
akan mengimplementasikan program UHC. "Untuk negara yang baru memulai
UHC, kita perlu menetapkan target yang akan diraih. Tidak hanya uangnya
tapi juga sistemnya dan bekerja keras untuk meraih itu semua," jelasnya.
Dalam meraih target ini perlu ada kerja sama dari berbagai pihak atau global advocacy movement. Selain itu, perlu adanya program capacity building
terkait UHC karena tidak ada satu sistem UHC terbaik. Sistem terbaik
adalah yang paling sesuai dengan kondisi negara kita. Terakhir, perlu
juga adanya gabungan dari sistem dan sumber pembiayaan yang ada.